Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri III.pdf/69

Halaman ini tervalidasi

Keduanja lalu memutar, mereka djalan berendap-endap, untuk merunduk dan membunuh Liem Tjiong dari arah belakang.

Setelah tiba dibelakang Liem Tjiong Siek pa dan Tang Kiauw makin ber-hati² mereka berdjalan sambil berdjindjit, takut² kakinja menerbitkan suara dan diketahui Liem Tjiong.

Setelah djarak mereka dan Liem Tjiong tingal selangkah, mulailah Siek Pa memberi kode perintahkan pada Tang Kiauw untuk memukul kepala Liem Tjiong

Sambil memedjamkan mata, Tang Kiauw mengangkat rujung besinja tinggi². Dan Siek Pa meloloskan golok Pak Hong Toonja untuk siab menabas batang leher Liem Tjiong ....Dalam pada itu, tiba² angin bertiup amat kentjangnja, sehingga pohon² berkerojot daun² bergojang amat menakutkan. Se-akan² para sutji memperingatkan umatnja jang terantjam bahaja. Liem Tjiong jang mendeprok diatas rumput itu, sama sekali tidak mengetahui kalau dirinja sedang menghadapi sakaratul maut. Ia bahkan duduk sambil mengantuk.

Sebelum rujung besi itu mendjatuhi kepala Liem Tjiong. tiba² terdengar bentakan, suara itu amat njaring dan mengedjutkan, sehingga rujun Tang Kiauw djatuh ketanah:

“Hei, apa jang akan kau kerdjakan? Berani benar dengan dihadapan Tonyamu engkau akan melakukan pembunuhan!“

Siek Pa dan Tang Kiauw mendjadi ketakutan, mereka menoleh kearah suara itu, dan nampaklah seorang Hwee Sio tinggi besar lari mendatangi.

64