Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri V.pdf/41

Halaman ini tervalidasi

pikulannja dengan segera serta marah2 ;

“Djahanam, berani benar engkau disiang bolong merampok Toajamu Hahaa............memang sudah nasib sialmu, hari ini kau berdjumpa dengan Tjbing Bian so. maka supaja tidak mendjadi kotorannja dunia, njawamu akan kutjabut.” Segera dari pinggangnja orang itu menghunus goloknja dan melawan Liem Tjiong.

Pertempuran segera terdjadi dengan seru dan sengit, masing2 mengeluarkan keachliannja dan kemampuannja. Kedua duanja sama kuat dan sama lihaynja, sehingga pertarungan dikaki gunung Liang San ini, kalau kita bisa menjaksikan dengan mata kepala sendiri, seperti LiongHauw Tauw [Pertarungan antara maga dan harimau, sebagai kata2 simbolis untuk pendekar2 silat jang tangguh ]. Liem Tjiong merangsek terus, sebab ia memikirkan kepala manasia un tuk memenuhi sjarat mendjadi anggota Liang San, sedangkan Tjhing Bian So (Sibinatang buas bermuka hidjau) jang sedang tertimpa kemalangan, kini mendapat gangguan, kontan amarahnja meledak dan tertumpahkan kepada Liem Tjiong, maka mereka bertempur seru dengan mati²an dan tak mau memberi hati masing² tidak mau mengalah dan melaatjarkan serangan² maut jang mematikan......

Kepal kiri Liem Tjiong diajun dengan pu pukulan Thay San Ap Ting atau gunung Thay San rubuh menindih, jang lazim dikenal dengan pukulan Kong Kepalnja tepat diarahkan ubun² lawannja. Tangan kanannja dengan Pok Toonja lurus ditusukkan keulu hati. Serangan-serangan ini disebut Kim Tjoa To Sim atau ular mas mengintjar hati.

39