Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri VI.pdf/18

Halaman ini tervalidasi

Tatkala makan malam, gubernur Nio Tiong Siu nampak sangat gairah, wadjahnja tjerah dan makannja sangat lahap.

Istrinja membatin pasti suaminja mendjumpai bai2 jang sangat menggembirakan, sampaipun sedang makanpun terwudjudkan djuga, ia lalu mengadjukan pertanjaan dengan aleman :

„Suamiku, hari ini adakah pemenang didalam udjian sebagai komandan jang baru?"

Gubernur Nio tertawa puas, sambil mengunjah makanannja ia mendjawab sang isteri: Tidak hanja satu tetapi ada dua, mereka sangat gagah dan dapat kita andelkan. "

"Hei! Djadi ada dua komandan bara untuk tahun ini ?" istrinja kurang mengerti dan menegas

"Hehehehh. . . . heheeeh . . ja, ada dua komandan mereka sama2 kuberi pangkat Tee Hak. Nio Tiong Siu dengan riang melahap lagi santapan malamnja. Tetapi tiba2 ia menghentikan makannja dan merenung. Sang isteri mendjadi ber-tanja2 dalam hati, apakah jang sedang dipikirkan oleh suaminja itu.

"Suamiku, adakah persoalan2 sulit jang sedang kau hadapi dalam pemerintahan tabua ini?"

"Oh, tidak, ! Hahaaabhaha . . . . hehe eehhh.....

Aku hanja mempunjai ingatan untuk mengirim bingkisan ulang tahun kepada Papah, Bukankah hari ini djatuh tanggal 8 bulan 6, djadi seminggu lagi adalah hari Shedjitnja (Ulang tabun) Papah. tepat Lak Gwee Tjap Go (igl. 15 bulan 6).

17