Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri VI.pdf/43

Halaman ini tervalidasi

ulang- kali djambuknja untuk mempertjepat ladju larinja.

„Aih, hajo, hajo tjh.... tjh.... heerrr heerrr Husbee.

Hajo kudaku, lari lebih tjepat lagi tjepat lagi supaja segera sampai ketempat tudjuan!“

„Jaaak . . . jaaak jakkk hajo lari lebih tjepat lagi!“ Go Yong menggentak gentak les kudanja dan binatang tunggan itu se-akan2 terbang lajaknja . . . . . .

Dua hari dua malam, sampailah sudah Go Yong didusun Tjiook Hap Tjhun, sebuah dusun jang letaknja tepat dipinggiran pegunungan Liang San.

Disana tinggalah 3 saudara Wan jang hidup rukun. mereka bersaudara setiap hari kerdjanja adalah menangkap ikan sebagai mata pentjahariannja.

Rumahnja terdiri dari dinding² bambu dan beratapkan daun2 kelaras kering, sangat sederhana dan bersahadja, namun penghuni²nja adalah orang² gagah jang berdjiwa djantan djudjur. Mereka bertiga tinggal berama ibunja jang landjut usianja tinggal dengan tenteram tenang dan damai.

Penduduk jang tinggal didusun Tjiook Hap Tjhun itu boleh dihitung, rumahnja hanja berdiri beberapa puluh sadja.

Rumah gubug jang di-tengah2 itulah tempat tinggal mereka saat itu sangat terkedjut dan heran. Siapakah jang mengendarai kuda dan masuk kedusunnja disendja hari ini? Tetapi begitu mereka bertiga keluar, kebingungan itu segera berubah mendjadi kegirangan jang me-luap². Sebab mereka kenal betul akan saha-

42