Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri VI.pdf/48

Halaman ini tervalidasi

Sungguh kami jang sudah berusia dewasa ini sangat malu!

Saat ini telah datang seorang sahabat dari kota Santong jang akan mengadjak kami tiga bersaudara bekerdja disana, bila nanti usaha itu berhasil kami akan segera kembali dan membawa ibu pindah kesuatu tempat jang lebih tenang dan indah.

Adakah ibu memperkenakan kami bertiga untuk pergi bersama Go Siansing?”

Kata Wan Sianw Djie kepada ibunja.

”Oh anak2ku! Ibu merasa sangat girang akan usaha dan tjita² kalian bertiga nak. Memang sebagai orang² muda harus mempunjai semangat hidup jang bergelora dan tak knndjung padam.

Aku mengerti bahwa kalian akan berdjoang untuk meninggikan taraf kehidupan rakjat, itu baik, baik sekali nak

Ingat²lah! Bahwa orang pertama jang suka dan senang mau-memperhatikan kesusahan2, kesukaran2 dan penderitaan didalam dunia ini, pada achirnja akan menemukan rasa kebahagiaan hidup jang sedjati. Ibu setudju dan kalian boleh berangkat!

Hanja pesan ibu, hiduplah dengan penuh kedjudjuran, tjinta kasih dan sederhana!”

Kata ibu tiga bersadara Wan itu.

Alangkah terharunja tiga bersaudara Wan itu mendengar pesan dan nasehat dari ibunja jang tertjinta. Tidak mereka duga dan kira bahwa ibunja jang tertjinta dan tidak terpeladjar itu mengerti akan falsafah kehidupan manusia. Kata² jang bersahadja dan polos ini membuat tiga bersaudara itu berlinang air mata.

47