Halaman:20 Mei Pelopor 17 Agustus - Museum Dewantara Kirti Griya.pdf/17

Halaman ini telah diuji baca

pin-pemimpin lainnja ialah drs. Moh. Hatta, mr. Sartono, mr. Sujudi, mr. Moh. Yamin dll. Kemudian P.N.I. petjah mendjadi dua, jaitu „Partindo” (Partij Indonesia) dan jang lain terus memakai singkatan P.N.I., tetapi lengkapnja berbunji „Pendidikan Nasional Indonesia”; biasanja menamakan golongannja dengan nama „Pendidikan”. Ir. Soekarno, mr. Sartono, mr. Sujudi dll. masuk kedalam „Partindo”, sedangkan Hatta dengan kawan-kawannja se-faham memilih „Pendidikan”.

Ada pula gerombolan, djuga dari petjahan P.N.I. lama, jang kemudian mendirikan partij sendiri, jaitu „Gerindo” (Gerakan Rakjat Indonesia), jang dipimpin misalnja oleh mr. Amir Sjarifudin, mr. Moh. Tamin, S. Mangunsarkoro dll.

Dalam waktu itu mudah dimengerti timbulnja beberapa perselisihan-perselihan pula; pun dirasainja perlunja mengadakan pemusatan tenaga. „Gappi” dibentuk (Gabungan Partai-partai Politik Indonesia); gerakan „Indonesia Berparlement” dilakukan dsb.

Perserikatan-perserikatan jang berusaha dalam lapangan Kebudajaan, makin lama makin tambah djumlahnja. Dimana-mana timbul gerakan kesenian, baik maupun jang bersifat umum; ada jang tradisioneeel, ada pula jang revolusioner, misalnja gerombolan „Pujangga Baru” dengan pemimpin-pemimpinnja mr. Sutan Takdir Alihsjahbana, Armijn Pane dll.

Patut disebutkan pula adanja gerakan-gerakan pemuda jang merupakan masjrakat mahasiswa, sesudah di Djakarta tjukup djumlah anggauta-anggautanja. U.S.I (Unitas Studiosorum Indonesiensis) berdiri. se-

18