Halaman:20 Mei Pelopor 17 Agustus - Museum Dewantara Kirti Griya.pdf/56

Halaman ini telah diuji baca

nja, jalah mempersatukan bangsa Indonesia, maka daerahnja bertambah luas meliputi seluruh Indonesia.

Dari semula ketika masih berdasarkan kebudajaan sampai pada waktu berpolitiek Budi Utomo tidak lupa memperhatikan keadaan dan kedudukan desa, karena mengetahui bahwa desa adalah sendi masjarakat kita. Ini terbukti dengan dibuatnja pedoman untuk Guru Desa.

Pada tahun 1929 Budi Utomo mengadakan Nationaal Onderwijs Congres jang kemudian mendjadi P.P.I. (Permusjawaratan Pengadjaran Indonesia) jang berusaha menjatukan perkumpulan-perkumpulan jang mempunjai sekolahan.

Oleh karena adanja federasi perkumpulan-perkumpulan tadi belum memuaskan dan banjak perkumpulan jang azas-tudjuannja sama masing-masing berdiri sendiri-sendiri, maka timbullah suatu idee untuk melebur perkumpulan-perkumpulan itu mendjadi satu perkumpulan (fusi). acs Asse—bu)

Dalam tahun 1923 terdjadilah fusi antara perkumpulan-perkumpulan:

  1. P.B.I. (Persatuan Bangsa Indonesia);
  2. Budi Utomo;
  3. Tirtajasa;
  4. Serekat Sumatera;
  5. Partai Serekat Selebes

dengan nama PARTAI INDONESIA RAJA, Budi Utomo, P.B.I., dll. sama ichlas meleburkan diri, tidak ada ketjurigaan, jang dilihat hanja zakelijk, maka berdjalan dengan lantjarnja. Anggauta-anggauta pengurus jang ta'dipilih, tidak merasa suatu apa, sedang jang dipilih sama terus bekerdja dengan giatnja.

57