Halaman:40 Tahun PKI.djvu/101

Halaman ini telah diuji baca

Patut ditjatat bahwa pada permulaan Kongres banjak mendapat rintangan dari penguasa perang, seperti tidak boleh ada publikasi tentang apa jang dibitjarakan dalam Kongres, tamu² asing tidak boleh hadir, dsb. Tetapi berkat perdjuangan jang ulet dari Panitia Kongres dan semua peserta Kongres, achirnja publikasi dibolehkan, tamu² luarnegeri boleh memberikan pesan2nja pada Kongres. Dan pada tgl. 16 September diadakan malam resepsi dengan pidato² politik dari Ketua CC PKI, Kawan D.N. Aidit, dari wakil Partai Komunis Bulgaria, Kawan Dimo Ditchev, atasnama semua tamu luarnegeri dan dari Presiden Sukarno, jang menjetudjui dan menghargai politik: PKI untuk front nasional dan jang tetap ber-tjita2 membentuk „kabinet Gotongrojong”.

Seperti jang ditulis oleh Kawan D.N. Aidit „kaum imperialis dan kaum reaksioner dalamnegeri bukan hanja tidak berhasil mengisolasi PKI dan Kongresnja dari kekuatan demokratis dan patriotik diluar PKI dan dari gerakan Komunis sedunia, tetapi sebaliknja, hubungan PKI dengan kekuatan demokratis dan patriotik diluar PKI dan dengan gerakan Komunis sedunia mendjadi lebih erat”. (Kongres Nasional ke-VI PKI) :

Kongres Nasional ke-VI Partai telah berlangsung dengan sembojan utama „Untuk Demokrasi dan Kabinet Gotongrojong”. Sembojan utama ini sepenuhnja sesuai dengan kebutuhan urgen perdjuangan Rakjat Indonesia”.

Membahas bahwa imperialisme Belanda masih tetap musuh pertama Rakjat Indonesia, Kongres menundjukkan bahwa: „perdjuangan Rakjat Indonesia untuk mengachiri kekuasaan kaum imperialis Belanda masih belum selesai, bahwa tugas pembebasan nasional sama-sekali belum rampung bahwa Indonesia masih belum merdeka penuh atau pada hakekatnia masih berkedudukan setengah djadjahan. Imperialisme Belanda masih tetap merupakan musuh pertama Rakjat Indonesia”. (D.N. Aidit: Untuk Demokrasi dan Kabinet Gotong-

rojong ).

95