terhadap tuantanah², merupakan bukti², bahwa kita tidak mungkin berbitjara tentang sudah terlaksananja tugas² perubahan demokratis. Indonesia masih tetap negeri setengah-feodal.
Membahas situasi internasional Kongres sepenuhnja menjetudjui perumusan Deklarasi 12 Partai Komunis dan Partai Buruh, pada bulan November 1957 di Moskow, jang antara lain menjatakan bahwa „inti pokok dari zaman kita jalah peralihan dari kapitalisme ke Sosialisme jang dimulai dengan Revolusi Sosialis Oktober Besar Rusia, dan bahwa kedudukan imperialisme telah sangat mendjadi lemah sebagai akibat menghantjurnja sistim kolonial”.
Kongres menekankan bahwa politik luarnegeri Indonesia harus dengan konsekwen diabdikan kepada dua hal, jaitu kepada tugas memenangkan revolusi Indonesia jang bersifat nasional dan demokratis, dan kepada usaha menjelamatkan dan memperkuat perdamaian dunia.
Membahas pekerdjaan Partai dilapangan pembangunan Partai, misalnja dilapangan organisasi dan ideologi, tentang memperhebat pendidikan Marxisme-Leninisme, tentang memerangi subjektivisme, tentang Plan Tiga Tahun Kedua, tentang memperbaiki pimpinan Partai pada gerakan massa, tentang mendjadikan koperasi sendjata ditangan Rakjat pekerdja, Kongres telah membikin kesimpulan²nja. Adalah kewadjiban Plan 3 Tahun kedua untuk mendidik semua fungsionaris dan aktivis Partai, dan mendidik majoritet dari massa anggota. Dalam memperhebat pendidikan Marxisme-Leninisme matapeladjaran filsafat dan gerakan buruh internasional harus diadjarkan disemua Sekolah Partai dari semua tingkat. Sembojan beladjar dan bekerdja kaum Komunis Indonesia dalam rangka memerangi subjektivisme jalah „Tahu Marxisme-Leninisme dan kenal keadaan”.
Mengenai langgamkerdja jang. harus dimiliki oleh
kaum Komunis Indonesia, Kongres merumuskan dengan
97