SI, jang berarti semakin meluasnja sajapkiri dikalangan SI, pimpinan sajap kanan SI mengeluarkan peraturan jang melarang anggota²nja masuk dalam organisasi lain, terkenal dengan apa jang dinamakan partai-disiplin. Untuk mengatasi ini, dalam konferensinja bulan Desember 1921 PKI menjetudjui terbentuknja SI Merah, sebagai „onderbouw” PKI. SI Merah ini kemudian dalam konferensi PKI Maret 1923 di Bandung/Sukabumi, diubah mendjadi Sarekat Rakjat (SR). SI Merah dan SR ini mempunjai keanggotaan jang luas dalam kalangan kaum tani.
Dalam Kongres bulan Djuni 1924 di Djakarta di gedung „Alhambra” nama Partai jang pada waktu dibentuknja Perserikatan Komunis India diubah mendjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Selain itu telah disahkan pula anggaran dasar Partai atau „Partai Reglement” jang baru beserta program perdjuangannja. Hoofdbestuur disingkat HB (CC) dipindahkan dari Semarang ke Djakarta. Telah disahkan pula terdjemahan Manifes Partai Komunis dalam bahasa Indonesia oleh Partondo. Kongres djuga telah memilih Alibasah Winanta sebagai Ketua menggantikan Semaun, Budisutjitro sebagai Sekretaris dan antaranja Aliarcham, Alimin, Musso sebagai anggota pimpinan lainnja.
Dalam Kongres PKI di Kota Gede, Jogjakarta, bulan Desember 1924, ditjatat bahwa PKI mempunjai 38 Seksi jang meliputi 1.140 anggota, sedangkan Sarekat Rakjat, „onderbouw PKI”, mempunjai 46 Seksi dan meliputi 31.000 anggota. Dalam Kongres terpilih Sardjono sebagai Ketua menggantikan Alibasah Winanta.
Dilapangan pers, Partai djuga mentjatat prestasi jang tinggi, sebagai alat agitasi dan propaganda, terutama dalam membangkitkan semangat perlawanan Rakjat pekerdja. Disamping Suara Rakjat dan Communique jang merupakan organ central Partai, di-daerah² djuga terbit organ² Partai seperti Api di Semarang.
21