Halaman:40 Tahun PKI.djvu/44

Halaman ini telah diuji baca

jang baru. Pekerdjaan ini dimudahkan berhubung sudah adanja grup² Partai jang tidak sedikit djumlahnja.

Sedjak itu Partai telah mempunjai pimpinan Central, jaitu a-l. Musso, Pamudji, Azis, Sukajat, Djoko Sudjono, Achmad Sumadi. Mulai saat ini sebutan HB dihapuskan dan diganti dengan CC. Musso tidak bisa lama di Indonesia. Ia harus segera meninggalkan tanahair, karena djedjaknja dapat ditjium “oleh pemerintah kolonial Belanda. Dengan demikian Musso tidak sempat berbuat banjak untuk pembangunan Partai, sehingga pimpinan² PKI harus bekerdja dengan tidak mempunjai pegangan jang kuat untuk membangun Partai tipe Lenin. Karena kekurangan pengalaman bekerdja dibawah tanah, dalam tahun 1936 sementara anggota CC jang baru dibentuk dan kader² bawahan telah ditangkap oleh pemerintah kolonial dan diasingkan ke Boven Digul. Dengan demikian terdjadi pen-Digulan ke-II. Meskipun Partai mengalami kesukaran², namun kehidupan Partai berkembang, seperti perluasan grup², kursus² politik, menerbitkan siaran² CC, seperti: pengumuman CC baru, sistim kerdja, pendidikan, dsb.

Anggota² CC jang masih tinggal meneruskan perdjuangan Partai dengan mengutamakan kegiatannja dilapangan agitasi-propaganda, penerbitan Menara Merah tahun 1938, mengatur penempatan² kader diberbagai lapangan serta berusaha membebaskan kader² jang berada dalam pendjara.

Kelemahan² jang terpokok dialami oleh Partai antara lain terletak pada tidak eratnja hubungan antara Comite atasan dengan Comite bawahan, dan hubungan antara Comite Partai dengan grup² Partai. Sebagai akibat dari kelemahan² itu, ditambah pula dengan kegiatan² mengatjau dari PARI, tidak djarang Partai mengalami kesulitan? jang tak-teratasi dan tidak djayang timbul korban² jang semestinja bisa dihindari.

Dalam situasi jang sulit ini, kewaspadaan revolusioner makin bertambah tinggi, solidaritet semakin teguh

38