kesalahan² tsb. maka perdjuangan bersendjata melawan imperialisme Belanda mengalami kekalahan², jang mengakibatkan kendornja semangat perlawanan Rakjat.
Walaupun pada waktu itu PKI djuga berusaha menggalang kekuatan persatuan nasional, seperti Konsentrasi Nasional, jang diketuai oleh Sardjono, tetapi karena PKI tidak tjukup perhatiannja pada pekerdjaan front persatuan dan terutama lalai dalam menggalang persekutuan buruh dan tani, sebagai basis dari front persatuan, dan Partai kehilangan kebebasannja sebagai Partai, maka usaha ini mengalami kegagalan.
Adanja kemunduran² dalam pekerdjaan: angkatan bersendjata dan front persatuan nasional disebabkan karena garis pembangunan Partai sendiri sangat ruwet.
Kelemahan² ini mentjapai puntjaknja dengan tindakan Pemerintah Amir Sjarifuddin jang menjerahkan kekuasaannja setjara sukarela dengan djalan membubarkan kabinet jang dipimpinnja. Padahal masalah kekuasaan ini adalah masalah segala-galanja dari revolusi, demikian adjaran Lenin. Tentang soal kekuasaan telah dilalaikan oleh kaum Komunis Indonesia ketika itu.
Resolusi Djalan Baru Untuk Republik Indonesia
Setelah tidak lagi memimpin Kabinet, maka pada bulan Djuni 1948 CC Partai mengadakan koreksi terhadap kekurangan²nja. Tetapi garis sajap Leninis belum dapat dimenangkan seluruhnja dalam sidang CC ini. Sesudah diadakan koreksi kegiatan orang² Komunis ditumpahkan untuk memberikan pimpinan kepada gerakan massa kaum buruh dan tani setjara langsung. Tetapi soal front persatuan tetap belum terpetjahkan, politik oportunis belum ditinggalkan dan FDR masih tetap mengambilalih rol pimpinan Partai.
Dalam keadaan dimana tanda² kegagalan Revolusi Agustus sudah makin djelas, datanglah kembali Musso
51