Dalam hal ini sangat penting peranan penerbitan² Partai seperti madjalah Mimbar Revolusi.
Dalam menghadapi kenjataan adanja persetudjuan KMB jang ditandatangani Hatta dengan didalangi oleh Imperialis Amerika pada tgl. 2 November 1949, didalam Partai timbul dua matjam pendirian. Jang pertama menghendaki terus melakukan perdjuangan bersendjata melawan pemerintah RI-KMB tanpa memperhatikan keadaan organisasi Partai jang sudah lumpuh karena teror putih dan karena adanja elemen² dalam Partai jang menentang Djalan Baru, dengan manifestasi mensabot dilaksanakannja peleburan Partai Sosialis dan Partai Buruh kedalam PKI. Sedang jang kedua jang mendasarkan fikirannja pada teori revolusioner berpendirian bahwa Partai harus mengumpulkan kembali barisannja jang sedang berantakan, membulatkan fikiran dan menjimpulkan pengalaman²nja. Disamping itu Partai harus merebut legalitetnja jang dimungkinkan oleh adanja prestise Partai jang tinggi selama perdjuangan melawan serbuan agresi kolonial Belanda ke-II. Achirnja pendirian kedua memperoleh dukungan majoritet di dalam Partai. Kebenaran taktik Partai ini akan dibuktikan oleh perkembangan politik selandjutnja.
Revolusi Agustus 1945 telah memberikan banjak pengalaman dan peladjaran² penting dan berharga bagi PKI. Mengenai revolusi ini, Kawan D.N. Aidit telah menjimpulkan pengalaman² tsb. mendjadi sumbangan teori bagi revolusi Indonesia sbb.:
„Selama revolusi Partai mempunjai kekuatan² bersendjata, tetapi Partai tidak mampu menguasainja. Setjara tidak teratur kader² Partai mempeladjari ilmu kemiliteran dan ilmu peperangan revolusioner”.
„Salahsatu kesalahan pokok dari Partai dalam beladjar dari Revolusi Tiongkok ketika itu jalah, bahwa Partai hanja berusaha untuk mengetahui persamaan antara revolusi Tiongkok dan revolusi Indonesia, tetapi tidak berusaha untuk mengetahui perbedaan², tidak
59