Periode keempat :
Penggalangan Front Persatuan Nasional
Dan Pembangunan Partai
- Pembentukan Politbiro baru dan lahirnja
- Konstitusi Partai
Sesudah provokasi Madiun dan agresi kolonial kedua, CC PKI segera kembali ketempat kedudukannja semula di Jogjakarta dibawah pimpinan Kawan Tau Ling Djie. Bersamaan dengan meredanja suasana tidak menentu didalam Partai, maka PBI dan Partai Sosialis, walaupun pada permulaannja masih menampakkan diri dalam Parlemen, massa anggotanja pada pokoknja sudah meleburkan diri kedalam PKI, sedangkan anggota² Parlemen kedua Partai itu djuga sudah bersedia melebur diri kedalam PKI. Sungguhpun rentjana Kongres fusi bulan Oktober 1948 mengalami kegagalan, tetapi pelaksanaan fusi di organisasi² bawahan pada pokoknja sudah berdjalan. Tetapi berlainan dengan kenjataan² ini, didalam pimpinan Central PKI, makin kelihatan tidak adanja kebulatan pendapat tentang pelaksanaan Djalan Baru, bahkan mulai kelihatan adanja pertentangan-pertentangan. Sebagai akibat belum adanja kebulatan pimpinan Central ini, maka keruwetan, kerusakan dan kelesuan dikalangan kader² dan anggota² Partai belum segera bisa diatasi seluruhnja.
Ketiadaan kebulatan dalam CC disebabkan adanja dua aliran jang saling bertentangan dan pertentangan²nja makin mendjadi tadjam. Dua aliran itu jalah, pertama aliran Leninis jang setia pada resolusi Djalan Baru, dan kedua aliran oportunis jang mengingkari:
63