siaran tsb. menundjukkan kekusutan ideologi dan pada hakekatnja menundjukkan oportunisme dalam memetjahkan masalah gerakan kemerdekaan nasional. Demikian. djuga makin banjaknja bukti² tentang usaha² sembunji untuk mendirikan partai Jain disamping PKI. Kegiatan² non-Komunis ini, bersumber pada beberapa orang anggota Pimpinan Harian CCPKI.
Atas desakan² jang santer dari anggota CC jang merupakan Sajap Leninis dalam pimpinan Central Partai ketika itu, diadakanlah Sidang Pleno CC bulan Desember 1950 dan permulaan Djanuari 1951 untuk membitjarakan persoalan jang sangat serius tsb. Dalam sidang jang bersedjarah ini telah terdjadi perdebatan sengit, antara Sajap Leninis jang setia pada resolusi Djalan Baru dengan sajap oportunis didalam Partai. Kaum oportunis berpendirian bahwa persoalan² jang sangat serius itu hanja merupakan kesalahan² ketjil dan administratif sadja, sedangkan Sajap Leninis menganggap sebagai suatu kesalahan prinsipiil dalam ideologi, politik dan organisasi. Achirnja setjara demokratis sidang mengambil keputusan, menjalahkan politik: jang digariskan dalam siaran mengenai Irian Barat dan tidak membenarkan pula adanja usaha² membangun kembali Partai Sosialis. Untuk melawan oportunisme kanan dan „kiri” serta membasmi liberalisme didalam Partai lebih landjut, telah dibentuk Politbiro CCPKI jang baru, jang terdiri dari Kawan² Alimin, Aidit, Lukman, Njoto dan Sudisman, dan sementara bertempat di Djl. Kernolong Djakarta. Agar sikap politik PKI dapat segera diketahui oleh umum, dikeluarkanlah statement Sekretariat CCPKI tentang penarikan Ketua fraksi PKI dalam Parlemen, karena telah melakukan kesalahan² mengenai siaran tentang Irian Barat tsb. Bersamaan dengan itu diumumkan pula pernjataan pembubaran Partai Sosialis dan pernjataan tentang Peristiwa Madiun.
Putusan² Partai ini, adalah putusan² penting dan
65