tai, jang dengan tjepat mengetahui gerakgerik djahat dari kaum militeris jang didjagoi oleh kaum soska dan trotskis, kekuatan front persatuan jang sudah makin mendjadi kuat segera diarahkan untuk menggagalkan usaha² kup reaksioner itu.
Dalam perdjuangan melawan usaha² kup dari kaum militeris ini Partai dan Rakjat Indonesia mentjatat pengalaman penting tentang betapa bahajanja kup kaum militeris. Tetapi disamping itu pengalaman menundjukkan bahwa Rakjat Indonesia bukan makanan jang empuk bagi kaum militeris-fasis. Perdjuangan² melawan razzia Agustus dan pertjobaan kup kaum militeris ini telah lebih menempa kader² dan anggota² Partai didalam politik, tjarakerdja dan didalam ideologinja.
Setelah pemerintah Wilopo mendjalankan tindakan² jang anti-demokratis, terutama sesudah menteri dalamnegeri Mr. M. Rum (Masjumi) memerintahkan menembaki kaum tani di Tandjung Morawa, Sumatera Utara, jang terkenal dengan tindakan traktormaut, Partai segera bersikap menentangnja, sehingga achirnja karena tuntutan² Rakjat, pemerintah Wilopo djatuh. Dan sebagai hasil dari pertentangan diantara jang berkuasa dalamnegeri dan atas desakan jang lebih kuat dari Rakjat, terbentuklah pemerintah Ali Sastroamidjojo pada achir Djuli 1953 tanpa Masjumi-PSI, jang programnja lebih demokratis dan lebih madju daripada kabinet Wilopo.
Sokongan PKI kepada pemerintah nasionalis ini berdasarkan pada analisa Marxis-Leninis tentang imbangan kekuatan jang kongkrit. Adalah avonturisme djika PKI, karena mengharapkan terbentuknja pemerintah jang lebih baik, lalu tidak memberikan sokongannja kepada pemerintah nasionalis jang agak madju. Sikap avontur demikian bisa mengakibatkan djatuhnja pemerintah nasionalis jang agak madju itu ketangan partai² reaksioner Masjumi-PSI. Dan dengan sokongan PKI kepada pemerintah nasionalis itu, bukan berarti sudah
74