lum pemilihan umum September 1955, tetapi sedjarah berdjalan tidaklah sebagaimana jang diinginkan kaum reaksioner.
Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada bulan April 1955 jang telah berhasil mendjadikan Bandung sebagai ibukota Asia-Afrika jang anti-imperialis, telah dapat menggelorakan semangat anti-imperialisme Rakjat Indonesia jang dipadu dengan solidaritet internasional. PKI berusaha membangkitkan massa dan meninggikan pengertiannja untuk mendjadikan konferensi A-A ini sebagai permulaan jang penting bagi negeri² Asia-Afrika dalam membikin sedjarahnja sendiri setjara kolektif, sebagai sumbangan kepada perdamaian dan peradaban dunia. Dengan semangat Asia-Afrika jang madju ini, Rakjat Indonesia memasuki gelanggang pemilihan umum, jang menghasilkan menang mutlaknja kekuatan demokratis atas kekuatan kepalabatu.
Mendjelang pemilihan umum untuk parlemen jang pertama, tgl. 29 September 1955, Politbiro CC PKI telah mendiskusikan setjara mendalam Manifes Pemilihan Umum PKI dalam Djuni 1955, dan achirnja mengeluarkan resolusi jang berdjudul : „Lewat Pemilihan Umum jang akan datang Membentuk Pemerintah Koalisi Nasional”. Dalam resolusi ini dengan tegas dikatakan, bahwa „Pemerintah Koalisi Nasional bukan pemerintah diktatur Rakjat” dan bahwa „program pemerintah Koalisi Nasional jang diinginkan oleh PKI bukanlah program demokrasi Rakjat, tetapi program jang pokok²nja sama dengan tuntutan PKI kepada pemerintah Ali Sastroamidjojo”. (Untuk kemenangan front nasional dalam pemilihan umum — Pilihan Tulisan D.N. Aidit, djilid I, hal. 448-449). Politik mengenai pemilihan umum ini adalah koreksi terhadap Manifes Pemilihan Umum putusan Kongres Nasional ke-V. Koreksi ini oleh Kongres Nasional ke-VI disahkan.
Memenangkan PKI dan partai² demokratis lainnja dan mengalahkan kombinasi Masjumi-PSI jang anti-
82