Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/16

Halaman ini tervalidasi

-8-


tu saja khadam dan penghuni rumahnya yang lain mulai masa cemas sebab tuannya belum juga pulang. Dan Ganim teringat dengan kekayaannya, uang dinar emas yang ber tumpuk-tumpuk tak terkira banyaknya. Bagaimana kalau penjahat Bagdad mengetahuinya dan mereka datang merampok, waaah, licin tandaslah semuanya.

 Semakin lama kekuatiran Ganim kian memuncak. Ia sudah mulai gelisah. Tampak-tampak dimatanya para bandit-bandit kota Bagdad menyerbu rumahnya dan membunuhi khadam-khadamnya lalu merampok semua hartanya.

 Kelihatannya acara kematian itu belum tentu kapan ber akhirnya. Tetapi Ganim melihat bahwa sudah ada beberapa orang yang meninggalkan tempat upacara. Dengan berbisik-bisik Ganim menanyakan kepada orang yang duduk disebelahnya bagaimana caranya supaya dapat meninggalkan tempat itu lebih dahulu.

 "Gampang saja, saudara." jawab orang itu, "temui saja keluarga mereka dan katakan dalih begini dan begitu dan saudara dapat saja pulang lebih dahulu. Ayok, saya juga mau pulang dahulu."

 Maka berdua dengan orang itu Ganim menemui keluarga dan mohon izin meninggalkan tempat itu. Keluarga mengucapkan terima kasih atas kunjungan saudagar muda itu dan Ganim berangkat. Sayang temannya tadi tidak searah dengan dia sehingga tidak dapat pulang sama-sama.

 Agak bingung juga Ganim mencari gerbang masuk kota. Dan ia lebih bingung lagi ketika ditemuinya bahwa gerbang kota sudah ditutup. Baru akan dibuka besok hari pagi-pagi.