Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/56

Halaman ini tervalidasi

- 47 -

lifah lalu mengirim sepucuk surat kepada Gubernur di Damsyik Muhammad bin Sulaiman Al Zaini agar dia menangkap seorang laki-laki bernama Ganim bin Ayub. Dan bila sudah ditangkap supaya segera dikirim ke Bagdad.

Seakan-akan tuan Gubernur yang terhormat itu mempunyai rasa dendam kepada keluarga Ganim dengan satu pasukan tentara dia datang ke rumah Ganim bin Ayub. Tetapi yang ditemuinya hanyalah ibu Ganim dan adiknya Fatanah.

"Mana Ganim bin Ayub?" tanya pak Gubernur dengan suara menggeledek.

"Anak saya itu sudah setahun berangkat ke Bagdad tuan," jawab ibunya."Dan selama itu kami tak pernah mendapat kabar beritanya dan apakah dia masih hidup atau sudah mati. Ketika berangkat dia membawa empat ratus peti barang dagangan...."

"Bohong kamu sembunyikan dia, yaaa?" Pasukan itu mendobrak masuk kedalam rumah dan tentu saja Ganim tidak ditemui mereka.

"Kalau begitu kalian berdua harus meninggalkan rumah ini dan cari Ganim sampai dapat," perintah sang Gubernur dengan nada suara ibarat guntur.

Maka berangkatlah ibu Ganim dan anaknya Fatanah meninggalkan rumah tangganya yang sudah selama bertahun-tahun didiaminya. Mereka tidak tahu dan tidak mengerti mengapa mereka sudah diusir demikian saja dari rumahnya. Apakah yang sudah terjadi?

Dengan bercucuran air mata kedua beranak itu lalu berangkat meninggalkan rumah mereka tanpa diizinkan membawa selembar pakaian atau sebiji mata uang.