Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/63

Halaman ini tervalidasi

- 54 -

menanti sesuatu. Apakah kekasihnya atau seseorang yang akan menyeru dengan kata sandi: Kulbi! Atau kedatangan Malakal Maut.

Pada pagi hari orang-orang yang selesai shalat subuh di mesjid itu mengerumuninya dan semuanya menaruh belas kasihan kepadanya. Maka ada antara mereka yang melemparkan mata uang, makanan ke sampingnya walau dia tidak pernah menampungkan tangannya.

Ganim benar-benar sudah kehilangan semangat untuk hidup. Hampir-hampir tak punya harapan lagi. Ia senantiasa dihantui pasukan Khalifah yang mencari-carinya.

Kemudian ia tinggal sendiri saja di serambi mesjid itu.......

* * *

Maka dengan takdir Allah menjelang waktu lohor singgahlah dua orang ke mesjid itu. Dua orang wanita yang kemungkinan dua orang beranak. Seorang sudah agak tua dan seorang masih muda remaja. Hanya karena kurang terpelihara dan tak pernah merias dirinya kelihatannya sebagai seorang melarat. Tetapi menilik gayanya bukanlah mereka kaum sengsara. Kelihatannya sebagai musafir yang datang dari jauh.

"Kita berhenti di mesjid ini Bu," ujar yang muda yang ternyata memang anaknya. "Setelah shalat luhur kita lanjutkan perjalanan kita. Rasanya kota Bagdad tidak jauh lagi. Ibunya menangguk tanda setuju dengan saran anaknya. Baru saja mereka melangkah kan naik ke atas mesjid dilihatnya seornag gelandangan terbaring diatas lantai serambi itu. Disamping-