Halaman:ADH 0004 A. Damhoeri - Langit Kelabu diatas Mekah.pdf/78

Halaman ini tervalidasi

- 73 -

Sesudah masuk kedalam Kaabah merekapun tawaf beberapa kali sekeliling Kaabah. Kemudian Zuhair mengumpulkan mereka dan mengadakan pidato ringkas:

Isi pidatonya

"Wahai saudara-saudaraku penduduk kota Mekah. Dan khusus kepada kaum Curaisy. Tuan-tuan sampai hari ini masih dapat makan kenyang, berpakaian bagus dan bebas kawin dengan siapa yang saudara-saudara kehendaki. Tetapi disana, nun dibawah kaki bukit Safa serombongan saudara-saudara kita dari kaum Bani Hasyim dan Bani Muthalih hidup terasing, mereka menderita, mereka kelaparan, mereka kedinginan, dan mereka kita pencilkan dari dunia kita. Untuk apa? Untuk apa ini semua??

Tegakah saudara-saudara semuanya membayangkan hal itu terjadi? Dan apakah kesalahan mereka terhadap kita? Bersuka citakah saudara-saudara mendengar apalagi melihat nasib mereka?"

"Tidak,....tidak..." seru mereka beramai-ramai.

"Sediakah saudara-saudara menjemput orang-orang yang diasingkan itu"?

"Ya,...suka...suka," jawab mereka.

"Nah, kami tidak akan keluar dari Kaabah ini sebelum maklumat itu dicabut. Tidak ada gunanya lagi."

Aku Jahal yang datang kemudian dan menghadiri upacara itu berteriak dengan geramnya:

"Zuhair, jangan kau ganggu dan lakukan itu! Demi Uzza dan Lata!"