Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/226

Halaman ini tervalidasi

Adapun orang-orang yang disebut di atas oleh penduduk dikategorikan pada tokoh-tokoh desa.

Untuk mengukur bagaimana pelapisan sosial masyarakat Minahasa terutama di daerah pedesaan maka diketemukan orang-orang yang didasarkan pada pangkat/jabatan (Hukumtua, Kepala Jaga dsb); di bidang agama (Pendeta, Guru Jumat, Penatua, dsb); di bidang pendidikan ( guru ) ; didasarkan pada harta milik (tousiga/orang kaya, tou lengei/orang miskin), dsb.

VI. UNGKAPAN-UNGKAPAN

Ungkapan-ungkapan di daerah Minahasa, apakah berbentuk pepatah, simbol, perumpamaan dan sebagainya dapat dikatakan sudah jarang diketahui oleh kaum muda. Ungkapan-ungkapan tersebut banyak dipakai pada orang-orang tua yang terutama mereka yang bermukin di desa-desa.

  1. PEPATAH-PEPATAH.
  1. Sa lumampang, lumampango ya makauner; arti sebenarnya ialah : Kalau berjalan, berjalanlah ke dalam ( tengah ) atau bila masuk jangan setengah-setengah, melainkan masuklah ke dalam pengertiannya bila melaksanakan suatu pekerjaan, janganlah setengah-setengah malainkan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh.
  2. Tia kaliuran si masena impalampangan; artinya: Jangan lupa kepada Dia yang memberi terang pada perjalanan; seseorang selalu diperingat kan agar jangan selalu melupakan pada Dia (Tuhan) yang selalu menjaga kamu.
  3. Kamang kinaayoan, kinombaan na sumesena; arti sebenarnya; Bahagia/rejeki yang diperoleh diten-

215