Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/236

Halaman ini tervalidasi

Keadaan topografi yang berbukit-bukit, tetapi sifat tanah serta pengaruh iklim tropis, pergantian musim penghujan dan musim panas yang relatif terjadi secara berimbang tiap tahun, menyebabkan hampir setiap daerah/tanah yang ada ditumbuhi pepohonan dan dapat tditanami. Alam tumbuhan yang ada mengkombinasikan didalamnya berbagai macam belukar dan kelompok hutan primer maupun sekunder dengan sifat yang heterogen terpencar luas pada pulau-pulau yang ada.

Letak pulau-pulau yang diantarai selat dengan pengaruh gelombang pasifik dan pergantian angin moson menunjukkan selain adanya gejala isolasi geografi, juga melatar belakangi orientasi mata pncaharian hidup dari penduduk yang mendiami gugusan kepulauan ini.

Pergantian angin musim, antaranya musim selatan yang kering dengan gelombang bertiup pada bulan Juli sampai Oktober; dan angin musim utara yang membawa hujan bertiup pada bulan Nopember sampai dengan Maret. Pada bulan-bulan Maret, April, Mei, September, Oktober merupakan musim pancaroba.

2. Pola perkampungan.

Pada umumnya desa desa di Sangihe dan Talaud terletak di dataran rendah, kecuali itu ada sebahagian kecil saja atau beberapa buah desa yang terletak di bagian pedalaman mendekati wilayah perkebunan. Yang sebagian besar dari desa-desa si Satal terletak di dataran rendah di dekat-dekat pantai ataupun tepian-tepian muara sungai.

Hal ini hampir berlaku umum seperti juga di Minahasa, Bolaang Mongondow dan Gorontalo di mana penduduk membangun desanya di dataran rendah agar mudah memperoleh air untuk kebutuhan hidup sehari

225