Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/302

Halaman ini tervalidasi

pimpinan-pimpinan gereja dan pemerintah dalam desa, yang menggeser kedudukan dan menggantikan golongan bangsawan sebagai warga lapisan teratas dalam masyarakat.

Kecuali itu, golongan ketiga (golongan budak ) sudah tidak ada lagi. Dan dengan demikian sistim pelapisan yang ada sekarang tinggal terbagi atas dua bagian, masing-masing golongan terpelajar dan pimpinan menempati tempat teratas; dan tempat kedua (bawah) ditempati oieh petani/nelayan.

Munculnya petani-petani yang memiliki tanah dan perkebunan, menunjukkan adanya gejala bahwa mereka akan merupakan suatu golongan yang baru dan berada di antara kedua golongan di atas.

VI. UNGKAPAN-UNGKAPAN

A. PEFATAH-PEPATAH.

Seni sastra lisan orang Sangihe dan Taloudyang dapat dikemukakan di sini,yaitu seni sastra lisan yang disebut Sasalamate, Papantung, Bawio ,Sasahara, dan Papinintu.

  1. Sasalamate adalah syair yang isi dan maksudnya merupakan suatu doa pemberian/permohonan berkat atas sesuatu usaha, baik bersifat pribadi, maupun umum. Sasalimte, merupakan suatu syair yang dapat digolongkan kepada syair suci, karena hanya diucapkan pada setiap upacara adat, misalnya pada pesta perkawinan.
  2. Papantung, atau pantun, Jenis-jenis pantung yang dikenal ialah pantun percintaan, pantun nasihat dan pantun jenaka.

291