Halaman ini tervalidasi
4. Jalannya upacara.
Pada mulanya Zikir (takhlilan) didahului oleh imam atau mufti atau telenga/panggoba (orang sakit) dan diikuti oleh semua yang hadir.
Pembacaan do'a yang diikuti oleh yang hadir atau mengucapkan " amin ".
Pembacaan buruda (berjanji) bersama-sama diikuti oleh pukulan rebana.
Pengajian Al Qur'an dan ditutup dengan do'a apa yang dikehendaki dengan kemenyan ( dupa ).
Selesai, dan sajian-sajian ditinggalkan sebagai sajian para arwah.
D. KELOMPOK KEAGAMAAN.
- Keluarga init sebagai kelompok dalam upacara-upacara tidak ada. Yang ada ialah keluarga-keluarga luas yang mengambil peranan dalam upacara-upacara makam keramat untuk selamatan rumah baru, menyembuhkan orang sakit, minta kekayaan kematian (takhlilan).
- Kesatuan hidup setempat sebagai kelompok keagamaan (Community). Kelompok ini seperti penduduk desa masih mengaktifkan upacara-upacara keagamaan seperti ucapara makan keramat pada hari raya Maulid Nabi, bila ada penyakit berjangkit (wabah). Seluruh penduduk desa mengadakan upacara mohilibu (mengusir roh) yang menyebabkan penyakit dengan mengadakan sajian dalam perahu yang dihiasi dengan daun kelapa muda. Kemudian sajian itu dibuang ke laut secara beramai-ramai.
- Organisasi atau aliran-aliran sebagai kelompok keagamaan. Dewasa ini aliran-aliran sabagai kelompok keagamaan di daerah Gorontalo tidak ada. Yang ada ialah organisasi-organisasi dakwah Islamiah di masjid-masjid -
46