Halaman:Amai Cilako.pdf/22

Halaman ini telah diuji baca

SI ROMBOK KE MEDAN

Tak ada jarak sepekan setelah itu, datanglah si Diris Sutan Barbangso saudara si Upik nan meninggal, anak si Rombok nan tertua lain bapak, si Rombok bersuami enam orang, lain bapak lain anak, anak seperti anak anjing, satu bapak satu pula anaknya, tidak ada suami nan tahan, mulut kasar kepada suami, bertengkar sekali satu pekan, tidak ada orang nan elok, perempuan nan gila akan uang, baiknya hanya ketika kaya saja, bila melarat orang dibuangnya.

Surat sampai di hari Sabtu, begitu surat datang dia langsung pulang, ia baru sampai sekarang, setelah delapan hari di rumah, ia melihat pusara adiknya, sedih hati Barbangso, tidak sempat melihat adik nan sakit, di kampung hatinya tiadalah senang, dia ingin kembali ke Medan, anak berenam ditinggalkan, hati di dalam tidak tentram, darah di dada turun naik, pada hari berikutnya, dibawalah mande ke Medan.

Di Patisah rumahnya luas dan lapang, Barbangso di pasar berjualan tikar, awal berangkat ke Medan, anaknya baru berdua, sebagai suami istri, mereka hidup susah dan melarat, dapat pagi belum tentu sore, bersusah-susah dahulu, baru bisa beroleh makan, mencari berdua suami istri, kalau dilihat si Salima, istri dari Sutan Barbangso, keduanya sama berusaha, mereka membanting tulang, beriya sekata rezeki bertambah juga, terbeli ringgit dan emas berkarang, kedainya bertambah besar.

11