Halaman:Amai Cilako.pdf/26

Halaman ini telah diuji baca

Mengenai si Barbangso, termakan oleh perkataan mandeh kandung, lupa pada awal perjuangan, tak memikirkan akhir, terbuai oleh enak dan bujuk, rayu mandeh kandung, maka bercerai juga kesudahannya, toko dipegang oleh Salima, sebulan lamanya berpekara, surat-surat toko atas nama istrinya, begitu juga dengan jual beli, tanda tangan si Salima, suami penakut seperti puyuh, lebih hebat perempuan dari pada laki-laki, patut gelarnya si Timah puyuh, perempuan mencari makan, laki-laki tenang-tenang saja.

karena perbuatan si Rombok, bercerai orang suami istri, bercerai pula anak dengan bapak, halnya Salima daripada, berbaur dengan mertua, lebih baik menjanda sampai mati, selepas itu dipanggil mandeh ke Belawan, si Timah merasa sedih bercerai dengan menantu.

15