Halaman:Anak Siapa.pdf/48

Halaman ini telah diuji baca

- 44 -

matanja memandang matanja Soekmi sebegitoe roepa seperti maoe taoe kedalem hatinja.

Soekmi djadi kemekmek, tida dapet mendjawab, lama djoega ia tinggal diam dan achirnja ia djoega tertawa dan bilang:

„Sih, bibi, pertanjaan apa begitoe, sama djoega harepin emboen tengari?"

Kombali moekanja Soekmi djadi mera dan toendoek. Diam-diam Wardji tersenjoem dalem hatinja ia mengarti, jang Soekmi poenja hati penoedjoe pada itoe tetamoe, ia tanja lagi:

„Boekan, Mi, ini sepertinja, kaloe dia maoe piara kowe?"

„Ach, orang di seperti-seperti'in," djawab Soekmi tertawa.

„Ja, ini sepertinja kowe poenja iboe djoega soeka kasi? Dan.

Wardji tida teroesken perkataannja, hanja ia pandang dengen tadjem moekanja Soekmi, achirnja ia tertawa keras sembari tjoebit pipinja Soekmi jang montok dan aloes.

Soekmi terkedjoet dan maoe kata apa-apa lagi, tapi ia liat Eng Siang liwat, lantas ia lari kloear kaokin padanja.

Eng Siang ada saorang miskin, badannja tinggi koeroes dan kaloe djalan noendoek sadja, seperti ia tida maoe taoe ada apa djoega kedja-