Halaman:Anak Siapa.pdf/61

Halaman ini telah diuji baca

- 57 -

maoe piara Soekmi, saja minta taoe Bok Darmi poenja pikiran fatsal itoe toekon."

Bok Darmi roepanja koerang senang mende­ ngar itoe pertanjaan, njata mcekanja djadi keras dan matanja menjala, ia kata :

„Baba djangan mara, saja betoel orang desa dan miskin, tetapi saja tida maoe djoeal anak . . . .

Ia brenti bitjara, sebab napasnja sengal-sengal, sedeng Tjan berdoea Oey djadi kagoem meliat gerak-geraken badan dan denger bitjaranja ini prampoean desa.

„Saja tida maoe djoeal anak," kata lagi Bok Darmi, „saja tjoema harep anak saja bisa beroentoeng. Sekarang dia poenja oentoeng sampe baba soeka piara padanja dan Soekmi sendiri djoega soeka sama baba, lantas baba boleh pia­ ra dan bawa kemana soeka sartia dia, tida oesa tinggalin satoe cent boeat saja, melaenken saja kirim saja poenja anak, jang begitoe bodo. Kaloe seandenja baba soeda tida soeka sama dia. kirim poelang sama saja, iboenja. Tapi saja bi­ lang sebetoelnja, ini anak ada bodo, maloem Orang desa, saja harep sadja baba trima seadanja, djangan diboeat bangkitan diblakang kali."

„Ach!" berseroe Oey Sie Hoen, jang terharoe sanget hatinja.