Halaman:Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatera Barat.pdf/16

Halaman ini tervalidasi

Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatra Barat

dicermati penulisan biografi sama halnya dengan etnografi, yakni penulis pada kedua tulisan ini sama-sama menyajikan narasi yang disusun berdasarkan tema, tokoh, alur, bahkan amanat yang kesemuanya itu bersifat fiksi. Hal yang demikianlah yang disebut oleh para ahli sebagai “Iiterary turn” (kecenderungan/pendekatan kesastraan). Dengan demikian, penulisan biografi menjadi bagian dari kesastraan.

Paradigma Antologi

Antolologi secara etimologis berasal dari bahasa Latin anthologia, yakni gabungan dari kata anthos (‘bunga’) dan logia (‘kumpulan’). Jadi, dalam bahasa Indonesia, antologi artinya ‘kumpulan bunga’ atau ‘bunga rampai’. Pada awalnya, istilah ini hanya diperuntukkan untuk karya-karya sastra pilihan. Pada perkembangan selanjutnya, istilah ini digunakan secara luas, misalnya antologi politik, antologi ekonomi, dan antologi kebudayaan.

Penyusunan setiap antologi bukanlah dilakukan secara acak. Antologi selayaknya memiliki paradigma, seperti kategori, syarat, atau kriteria tertentu yang mengikat kelayakan suatu karya terhimpun menjadi antologi. Apabila suatu antologi puisi, misalnya, sebaiknya didasarkan pada suatu dari kriteria, seperti berdasarkan capaian puncak mainstream, berdasarkan tema tertentu, dan periode tertentu pula.

Penyusunan antologi biografi pengarang bukan sekadar mengumpulkan berbagai biografi tentang sastrawan dan karya-karyanya, namun memiliki paradigma dan kriteria yang tepat, representatif, ketat, dan akurat. Kriteria penyusunan antologi biografi pengarang yang dilakukan ini adalah: (1) hasil penelitian peneliti Balai Bahasa Padang: (2) pengarang yang ditulis biografinya adalah pengarang yang berasal dan atau berdomisili di Sumatra Barat: dan (3) karya sastra yang ditulis para sastrawan tersebut memiliki nuansa keminangkabauan. Berdasarkan kriteria itulah terpilih lima biografi dan karya yang dihimpun dalam antologi ini. Mereka adalah Rusli Marzuki Saria, Chairul Harun, Harris Effendi Thahar, Darman Moenir, dan Gus tf Sakai.

Penulisan ini diharapkan bermanfaat sebagai peningkatan wawasan pengetahuan tentang pengarang Indonesia yang ada di Sumatra Barat dalam rangka pemahaman dan apresiasi terhadap karya mereka, Antologi biografi dan karya lima pengarang Sumatra Barat ini akan lebih bermanfaat apabila dilanjutkan nanti dengan penyusunan antologi pengarang lain.

4