Halaman:Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatera Barat.pdf/177

Halaman ini tervalidasi

Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatra Barat


anak mereka. Akibat semua itu mungkin akan mematikan kreativitas sang anak, tetapi sebaliknya mungkin juga akan menghidupkannya. Namun, kemungkinan yang pertama akan lebih besar apabila dibandingkan dengan kemungkinan kedua. Keegoisan orang tua tanpa mau memahami sang anak menggunakan dalih untuk kebaikan dan masa depan sang anak. Padahal, sering kali hanya untuk memuaskan ego orang tua, Keadaan ini bukan tidak mungkim akan mengakibatkan sang anak akan “mati pucuk” atau mentalnya akan terkebiri.
 “Pertanyaan yang muncul adalah “Apakah masih ada orang tua yang memaksakan kehendaknya pada anaknya pada zaman sekarang meskipun sekarang bukan lagi zamannya Siti Nurbaya?” Jawabnya, “Mungkin pada zaman sekarang tidak ada yang tidak mungkin (sejauh dalam konteks manusia) sebab sejarah selalu berulang. Persoalan lain yang dapat dilihat adalah bahwa generasi muda berkemungkinan besar tidak lagi dijajah oleh kehendak orang tua, tetapi oleh kehendak zaman hedonisme sehingga generasi (remaja zaman sekarang) bergerak dalam sistem fatamorgana materialistik yang mengosongkan spiritualnya dari persoalan kemanusiaan.”
 Meskipun nama Gus lebih dikenal sebagai salah seorang mantan Pengarang Remaja Gramedia di era tahun 80-an, namun seiring berjalan dengan waktu, Gus mulai menancapkan kepiawaiannya dalam mengolah bahasa. Ia menuturkan kritik tentang kehidupan ke dalam bentuk cerita pendeknya. Ini terbukti dengan terbitnya tiga buah buku kumpulan cerita pendek. Dalam kurun waktu kurang dari satu dasawarsa, tiga buku kumpulan cerita pendek telah diterbitkan, yaitu Istana Ketirisan 1996), Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta (1999), dan Laba-Laba (2003).
 Kumpulan cerita pendek yang dianalisis pada bagian berikut diambil dari buku kumpulan cerita pendek yang kedua, yaitu Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta (1999). Cerpen yang terdapat di dalam kumpulan itu mampu mewakili genrenya dan merupakan sampel dari kumpulan cerita pendek Gus tf Sakai.

Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 1999

Tebal  : 126 halaman

 Salah satu permasalahan yang sering dibicarakan dalam hubungan antara sastra dan perempuan adalah posisi perempuan dalam karya sastra. Pada umumnya, posisi perempuan dalam karya sastra hanya sebagai

165