Halaman:Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatera Barat.pdf/25

Halaman ini tervalidasi

Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatra Barat

(8) Mangkutak di Negeri Prosa Liris. 2010. PT Grasindo, Jakarta.

Rusli Marzuki Saria merupakan penyair yang mempunyai intensitas kuat dalam merekam serta menghayati alam serta persoalan hidup dan kehidupan lingkungannya. Bagi Rusli, puisi adalah media yang benar-benar tepat untuk menyampaikan perasaan dan pikirannya. Ia menyuarakan ketakjuban, keprihatinan, dan kerinduannya pada alam melalui ungkapan puisinya. Rusli juga mengungkapkan kegalauannya melihat penderitaan yang dialami suku bangsanya (Minangkabau) akibat perang saudara yang pernah terjadi. Rusli adalah tipikal manusia yang tidak suka membuka konflik dengan orang lain sehingga ketika ia merasa tidak nyaman dalam suatu hubungan dengan lingkungan, ia tidak akan menghadapinya secara frontal. Rusli akan menggunakan kepiawaiannya merangkai rasa dalam kata untuk menyatakan apa pun yang ia rasakan. Laki-laki yang selalu tampil bersahaja itu menyampaikan sajak-sajaknya dengan nada tenang dan bersahaja pula.


Persoalan yang diungkapkan dalam puisi Rusli Marzuki Saria bukanlah persoalan yang berat dan rumit, melainkan persoalan-persoalan ringan yang sebetulnya juga amat sederhana. Meskipun demikian, umumnya pwsi Rusli Marzuki Saria lahir dari penghayatan yang mendalam terhadap persoalan yang diamati, dirasakan, dan dipikirkannya. Rusti menyampaikan sajaknya dengan lembut dan sering dengan kesedihan, bukan dengan emosi yang meluap-luap.


Puist-puisi Rusli Marzuki Saria sarat pula dengan budaya Minangkabau, suku bangsa tempat ia lahir, dibesarkan, dan yang memperkaya sepanjang perjalanan hidup penyair gaek itu. Budaya Minangkabau tergambar jelas melalui beberapa kumpulan puisinya, seperti Parewa: Sajak dalam Lima Kumpulan (1960—1992) dan Mangkutak di Negeri Prosa Laris. Rusli pun menulis puisinya dengan gaya syair sambil mengisahkan epos dan legenda rakyat Minangkabau, seperti puisi yang berjudul “Puli Bunga Karang”, “Mangkutak”, dan “Sajak-Sayak Parewa”.


Beberapa tema yang menonjol pada puisi Rusli Marzuki Saria adalah potret alam, gejolak PDRI, keresahan, napas keagamaan, kritik sosial, dan puisi lirik romantik. Tema-tema itu dideskripsikan pada bagian berikut.


Beberapa puisi Rusli Marzuki Sarta mengungkapkan potret alam dalam kehidupan yang tenang, damat, harmonis, meskipun kadang-

13