Halaman:Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatera Barat.pdf/76

Halaman ini tervalidasi

Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatra Barat

Sewaktu Harris belum sekolah, ayahnya sering membacakan buku cerita kepadanya, kadang-kadang ia membaca koran keras-keras di dekatnya, tetapi Harris hanya tersenyum karena ia tahu bahwa ayahnya sedang bercanda. Bacaan ayahnya bermacam-macam. Sebelum berangkat ke Solok, ayahnya berlangganan Eksperanto, buku kursus bahasa jarak jauh. Dahulu bahasa eksperanto itu merupakan bahasa internasional yang dirancang untuk menjadi sebuah bahasa yang normal dan netral. Namun, bahasa ini kurang berkembang karena peminat atau penuturnya tidak ada.

Suatu waktu, ketika Harris tersentak bangun pada malam hari, ia melihat ayahnya sedang membaca kitab berbahasa Arab. Bacaannya tidak saja berbahasa Arab tetapi juga berbahasa Belanda. Tidak itu saja, ayahnya banyak memiliki koleksi novel karya Hamka, terjemahan karya Karl May, dan laim-lain. Waktu SD sampai dengan SMP satu-satunya hiburan di Kota Solok adalah taman bacaan komik dan cerita bacaan yang lain. Jadi, hiburan yang paling menarik itu adalah membaca, membaca komik dan membaca cerita-cerita picisan. Harris memiliki seorang teman bernama Aditiawarman. Ia tergolong anak orang kaya ketika itu karena orang tuanya memiliki toko. Ia sering mentraktir Harris meminjamkan atau membayarkan komik.

Selain itu, ayahnya tidaklah pemarah meskipun anaknya banyak. Di antara sebelas bersaudara, hanya Harris yang mengikuti jejak ayahnya yang rajin membaca. Uang jajan sekolah selalu ia sisihkan untuk menyewa kornik, buku cerita silat, dan buku-buku cerita lain. Ketika itu, film di bioskop hanya diputar dua kali seminggu atau satu kali seminggu saja sehingga kegiatan menonton tidak masuk ke dalam agenda hobi Harris.

Kehidupan waktu itu sangat susah, menjadi pegawi negeri di zaman PRRJ harus berhemat. Mengingat ekonomi keluarga yang sulit, ayahnya tetap berusaha mencarikan bacaan yang baik untuk Harris. Sampai-sampai ayahnya membawa pulang beberapa buku cerita anak karangan Aman IM. Majoindo, M. Kasim, dan lainnya yang ia pinjam dari kepala kantornya

Setelah tamat SD pada akhir tahun 1962, Harris melanjutkan ke SMP 1 Solok pada awal tahun 1963, Sewaktu duduk di SMP, hampir tiap Catur wulan, Harris berbasil menjadi juara kelas. Nilai paling tinggi yang ia dapatkan adalah pada mata pelajaran menggambar dan mengkarang. sehingga gora bahasa Indonesia sekaligus wali kelasnya, 64