Halaman:Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatera Barat.pdf/97

Halaman ini tervalidasi

Antologi Biografi dan Karya Lima Sastrawan Sumatra Barat

Sehingga mereka seperti saudara saja layaknya. Suatu hari Den bertemu dengan istri temannya itu. Den merasa risih dan serba salah karena istri temannya tersebut datang bersama anak-anaknya dan men ganggap Den Seperti bapak mereka. Den merasa tidak tega untuk mengusir mereka dari rumahnya sebab Den ingin mereka sendiri yang menyadari kekeliruan mereka.

Cerpen “Alamat Terakhir” mengisahkan seorang tokoh bernama Opa Irfan yang menghabiskan hari tuanya di sebuah panti jompo. Sebelumnya Opa Irfan tinggal bersama anaknya yang menjadi profesor musik di Yogya. Namun, semenjak anaknya menerima tawaran mengajar di California, Opa Irfan dititipkan di panti bersama dengan orang-orang yang sebaya dengannya. Walaupun ia masih memiliki anak perempuan, tetapi ia lebih menyayangi anak laki-lakinya itu. Suatu hari Opa Irfan menerima telepon bahwa putranya akan datang dari luar negeri. Setelah bertemu dengan putranya itu, Opa Irfan menjadi sedih. Untuk menghilangkan kesedihannya itu Opa Irfan ingin cepat-cepat kembali ke panti agar ia tidak merasa kehilangan kembali ketika anaknya berangkat lagi ke luar negeri.

Karya-Karya Lepas

Cerpen “Pemilihan Umum” lahir dari dongeng masa kecil Harris tentang “Si Kancil yang Cerdik” yang tidak pernah pupus dari memorinya. Cerpen “Pemilihan Umum” yang dimuat di majalah sastra Horison itu menceritakan kancil yang cerdik sekaligus menjadi calon Presiden dan penyelenggara pemilu. Ia berhasil menjadi pemenang dengan jalan menelanjangi semua binatang (kontestan) yang lain. Namun, ia akhirnya gagal menjadi presiden karena keseleo menceritakan akal bulusnya kepada seorang wartawan. Cerpen tersebut sempat membuat gempar aparat keamanan Yogyakarta karena mahasiswa Asdrafi (Akademi Seni, Drama, dan Film) Yogya akan mengelar acara baca Cerpen di kampusnya dengan mengundang mahasiswa dan seniman dari luar kampus. Harris diundang untuk membacakan cerpen “Pemilihan Umum”. Menurut berita, biasanya acara serupa tidak pernah dilarang pihak keamanan. Polisi yang ditanyai wartawan mengatakan bahwa kegiatan kurikuler biasanya tidak mengundang orang luar kampus. Apalagi, materi yang dibacakan tidak sesuai dengan prinsip stabilitas dan dapat merusak opini masyarakat karena masa Pemilu sudah dekat.

Cerpen “Lurus” yang dimuat dalam Antologi Sastra Indonesia

85