Halaman:Antologi Cerpen Remaja Sumatera Barat Perahu Tulis.pdf/126

Halaman ini tervalidasi

teman laki-lakiku. Hingga kedekatanku dengannya mengubah segalanya. Dimulai saat aku mengetahui prestasi-prestasinya yang tak hanya di bidang sastra. Ada satu hal lagi yang mengesankan darinya, suatu hal yang tak kusangka ia adalah mantan pemenang lomba azan se-Jawa Barat di masa SMA. Dan suatu kali aku mendengarnya mengaji, bait-bait Alquran ia lantunkan dengan suaranya yang indah. Saat itulah aku mulai merasakan getaran-getaran aneh saat teringat dia. Hal ini juga pernah kubawakan dalam salat malamku smpai aku bisa mengontrol perasaanku. Kemudian aku di waktu-waktu yang menurutku pantas, aku mulai sering membawanya ke rumah. Hingga akhirnya, setelah empat semester kulewati, seseorang menyadarkanku akan usiaku sudah melewati seperempat abad. Sudah saatnya aku memikirkan tempatku berbagi suka dan duka di masa depan. Hingga beberapa hal yang sama datang, aku tetap membawakannya dalam tahajudku. Namun qalbuku masih belum ingin mengiyakan di antara mereka. Untuk hal ini, hanya kepada Rabblah tempat aku dapat mencurahkan segala isi hatiku. Aku tak memiliki keberanian untuk bercerita dan meminta nasehat dari orang tuaku, apalagi teman-temanku. Sampai kedatangan Anggi dengan beasiswa sepertiku, membuatku merasa lapang. Aku merasakan kelegaan bisa curhat seperti dulu lagi kepadanya. Kami melanjutkan persahabatan yang dulu sempat terputus saat aku pergi ke negeri kanguru ini. Setelah memutuskan tak ingin bersahabat lagi dengan kaum adam sejak kekecewaanku atas persahabatku dengan Sam. Namun kedatangan Anggi membuatku lupa akan hal itu. Kembali tanpa kusadari kedatangan Anggi mengubah hidupku seperti dulu lagi.

Di saat-saat semester terakhirku hal yang sama mendatangiku lagi, seorang mahasiswa S3 yang juga berasal dari Indonesia melamarku. Kami memang sudah lama saling mengenal tapi hubungan kami terasa biasa-biasa saja, tak

114