Halaman:Antologi Cerpen Remaja Sumatera Barat Perahu Tulis.pdf/160

Halaman ini tervalidasi

SEPERCIK CINTA
ANDUANG

Mendayu Amarta Fitri
SMAN 1 Gunung Talang



Sudah lewat senja. Roda angkutan umum yang aku tumpangi seolah berjalan lambat. Ah, bagaimana mungkin perjalanan biasa yang padahal aku telah hafal mati waktu tempuhnya ini terasa amat lama? Entahlah. Agaknya sebab hatiku gusar ingin menyampaikan sesuatu pada labuhan yang kurindu itu. Aku ingin berlabuh di peluk hangat itu. Sekejap lalu imajiku sampai di tempat yang kutuju, tempat dimana anduang berada. Tapi sejenak kemudian aku tersentak, benturan roda mobil dengan lubang jalan cukup mengangetkan. Kupandangi bangku-bangku penumpang lain, kebanyakan mereka sudah pada tertidur. Pandanganku berakhir pada jam di

148