Halaman:Antologi Cerpen Remaja Sumatera Barat Perahu Tulis.pdf/187

Halaman ini tervalidasi

keberadaannya. Kami biasa melakukannya sekadar menceriakan suasana yang sempat membisu. Saat itulah sangat terasa kebersamaan kami. Ketika belajar di kelas pun menjadi sangat meriah dengan canda gurau. Apalagi dalam acara perkemahan pramuka yang mengutamakan asas kekeluargaan. Masak dan makan seadanya, tidur dengan tenda, dinginnya malam dan teriknya matahari siang kami nikmati bersama. Dan tidak kalah serunya ketika api unggun menyala diantara kami semua. Menghangatkan badan dari cuaca ekstrem yang mencekam. Menyebrangi sungai dengan arus yang sangat deras, memanjat tebing yang curam, dan bahaya binatang buas pernah kami alami bersama. Merupakan suatu kebetulan anggota HAELF sangat menyukai program ekstrakurikuler sekolah yang menantang ini.

Ibu tertawa kecil melihat kami. Tak butuh waktu yang lama menghabiskan dua hingga tiga bungkus makanan untuk kami berempat. Lia, Aku, Alif, sekalipun Hadi tidak pernah sungkan untuk semua ini. Kebanyakan orang bilang kalau kami adalah anak kembar empat yang hanya beda wajah. Aku rasa jiwa kami sama, perasaan kami satu. Aktivitas di luar rumah hampir kami kerjakan bersama. Orangtua kami pun sudah maklum bila kami sudah berkumpul. Mereka juga saling mengenal dekat satu sama lain.

Dari jauh terdengar sayup-sayup suara azan berkumandang, ayah menghentikan mobil di depan sebuah mushola dan kami pun segera turun untuk mengambil air wudhu dan salat zuhur. Kemudian kami kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan yang tidak akan jauh lagi.

Alif mengambil beberapa gambar kami dengan kameranya. Dia memang suka mengabadikan momen-momen indah yang dia lalui, termasuk saat HAELF bersama. HAELF adalah singkatan dari nama kami berempat. Mulai dari Hadi, Alif, Evi, dan Lia. Nama itu berurut dari nama yang

175