Halaman:Antologi Cerpen Remaja Sumatera Barat Perahu Tulis.pdf/33

Halaman ini tervalidasi

bisa tidur dan uring-uringan karena Alfa kan?” Lave kembali menodongku.

“Terserah pendapatmu sajalah Lave! Kepalaku pusing aku mau tidur?” Aku menutup telinga dengan bantal dan memejamkan mata, berharap rasa yang kumiliki terhadap Cowok itu akan pudar esok pagi.

* * * 

Alfa

Mereka tak pernah sadar kalau mereka akan merubah seseorang menjadi orang lain setelah gosip yang mereka sebarkan. Komentar biasa bisa menjadi spektakuler saat mereka merarnunya. Aku mengerti mereka butuh berita. Sudah banyak bukti yang ada tapi banyak juga yang mengabaikannya, kehidupan pribadi para artis diumbar sampai tuntas. Apa mereka tak bisa membiarkan para artis itu hidup tenang, meski itu konsekuensi menjadi public figure tetap saja semua orang butuh privasi. Tapi banyak diantara mereka tak pernah menghargai itu. Memang ada yang bertindak sopan, memohonizin, peduli akan perasaan para public figure, untuk yang seperti itu aku menyukainnya. Aku hanya ingin tetap menjadi Alfa yang biasa, tetap rendah hati, bukan seorang public figure, dan tak diberitakan miring oleh media. Tapi sayang yang terjadi malah sebaliknya, apa belum Cukup aku tampil di berbagai acara dan bermain film? Hingga gosip miring itu beredar? Coba saja kita bertukar tempat kau menjadi Alfa Gemilang dan aku menjadi orang yang nenonton berita di rumah, atau aku menjadi orang yang berebut mencari berita tentangmu. Rasakan saja sendiri olehmu.

“Aku ingin sekali bisa melakukan seperti yang baru saja Kau fakukan pada Sharon tadi pada media Kak!” Aku mengapresiasi perlakuan Riana yang baru saja memberi Pelajaran pada Sharon. Membuat salah satu tawan mainku Itu mencak-mencak.

“Kau tuli ya? Aku tak cukup tua untuk Kau panggil

21