Halaman:Antologi Cerpen Remaja Sumatera Barat Perahu Tulis.pdf/68

Halaman ini tervalidasi

LENTERA

Maya Alkana
SMTI Padang



Wahai sekalian pengisi alam,
Apa yang telah terjadi pada zaman nenek moyangku?
Nyawa kami berserakan pada seonggok daging busuk tak berharga.
Sungguh, sedikitpun tidak ada keadilan.

Wahai hawa, wahai hawa...
Kita tidak pernah mengenal mereka, bukan?
Lalu mengapa kita tunduk?
Lalu mengapa tiada kata tidak?

Hawa, hawa...
Benarkah kita dipuja?
Ataukah kita hanya patung tak terjaga?
Setelah retak, terbuang
Tidak! Hawa, mengertilah...

56