BAGIAN KEDOEA
Doea pemoeda satoe gadis
TAKTOE pembitjara'an diatas itoe terdjadi, di keboen tidak djaoeh dari pekarangan familie Koesoemapradja, doedoek Amir seorang diri dengan menioep soelingnja. Begitoelah biasanja ia berboeat pada tiap-tiap lohor, dan menoeroet biasanja poela Tati laloe keloear djikalau mendengar soeara itoe soeling. Ini kali, tidak seperti biasanja, Tati tidak sigera kelihatan. Amir oelangi menioep lagi soelingnja, dan tidak antara lama nampak Tati keloear terboeroe-boeroe menoedjoe ke tempat Amir.
Waktoe doea anak moeda ini beradoe moeka, Amir moelai bitjara :
„Tati, hampir saja ta' sabar lagi menoenggoe kau. Apakah sebabnja kau datang laat ?”
„Amir, meskipoen saja laat, tetapi boléhlah kau mempastikan bahwa saja tentoe datang. Apakah kau kira saja dapat antepkan sadja soeara soeling kau jang merdoe? Mendengar itoe di roemah hati saja sebagai diremas. Meskipoen sebentar tentoelah saja datang. Kau toeh taoe Amir, bahwa di roemah toean dan njonja Koesoemapradja sekarang sedang ada tetamoe Dr. Pardi ?”
Tentang kedatangan itoe dokter moeda, tidak asing boeat Amir. Ia mengetahoei dan mendengar dari teman-temannja.
„Jah, sedang ada tetamoe Dr. Pardi. Sebetoelnja boeat saja sekarang ta' oesah lagi menoenggoe kau di
13