Halaman:Asmara Moerni.pdf/55

Halaman ini tervalidasi

dokter, tetapi dalam ini hal paling banjak saja hanja dapat meloeloeskan separo dari perminta'an toean dokter tadi......”.

„Separoh bagaimana toean Abdul Sidik?”

„Saja akan tahan Tati. Boeat soepaja ia melandjoetkan peladjarannja saja moefakat. Tetapi saja tidak moefakat djikalau boekan saja sendiri jang haroes mengeloearkan segala beanja. Tati djoega berdjasa pada saja dan saja sendiri akan merasa girang dapat menahan Tati boeat tinggal diroemah saja sebagai anak sendiri”.

„Sjoekoerlah toean Abdul Sidik. Saja tahoe toean seorang boediman. Ini oeroesan terserah kepada toean”.

„Djangan koeatir dokter, saja kira tentoe beres. Tabe toean dokter”.

Toean Abdul Sidik laloe meletakkan alat pendengar diatas telefoontoestelnja, dan dengan moeka berseri-seri kembali ke tempat doedoeknja.

„Ikah, soeroeh Tati dekat kemari, saja maoe bitjara kepadanja”.

Dengan penoeh kesedihan, air-mata keloear lebih santer Tati menghampiri akan kedoedoekan toean Abdul Sidik.

„Tati ! Saja seorang jang soedah toea. Tentang pengalaman penghidoepan soedah kenjang. Kedoeka'an dan kegirangan tidak dapat terlepas dari penghidoepan tiap-tiap manoesia. Djika diwaktoe girang kita haroes bersoekoer kepada Toehan, sebaliknja diwaktoe soesah kita haroes bersoekoer poela. Djangan kau poetoes asa. Sering sekali kegelapan adalah djalan pada tempat

53