Halaman:Aspek-aspek arkeologi Indonesia No. 7.pdf/5

Halaman ini tervalidasi

BEBERAPA CATATAN TENTANG PEMAKAIAN
BENDA-BENDA KERAMIK DI INDONESIA*


Penelitian keramik Indonesia masih ada pada tingkat permulaannya. Tuan Orsoy de Flines 1) yang telah membuat sebuah kumpulan keramik asing sebelum Perang Dunia II yang telah membuat beberapa laporan dan sebuah daftar. Saudara Abu Ridho2) yang telah mengikuti jejaknya sebagai kurator kumpulan keramik di Museum Pusat Jakarta telah menulis beberapa karangan juga dan baru-baru ini ditulisnya naskah untuk sebuah art album tentang koleksi ini.

Keramik lokal sudah pernah disebutkan dan dibuat deskripsinya oleh beberapa akhli prasejarah, yang telah melakukan survai-survai dan berbagai eksvakasi secara sistematis. Dr. H.R. van 3) Heekeren alm. adalah seorang diantara mereka itu. Para arkeolog Indonesia telah merasa beruntung bahwa mereka dapat bekerja sama dengannya sambil belajar daripadanya setiap kali ia datang di Indonesia. Dr. R.P. Soejono 4) , sekarang Kepala Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional, bertahun-tahun dibimbing olehnya dalam penelitiannya, ketika ia mempersiapkan sebuah disertasi tentang cara-cara penguburan di Bali-kuno, berdasarkan data data yang telah dikumpulkannya. Periuk-periuk tembikar dan beberapa benda lain lagi yang ditemukannya sebagai bekal kubur di Gilimanuk disebutkannya dan dibuatkan deskripsi Juga para akhli prasejarah yang lebih muda sedang melakukan penelitian yang mendalam tentang keramik kuno itu. Pada masa kini sudah ada pandangan umum bahwa juga bidang-bidang lain di lapangan arkeologi dapat menarik keuntungan dari penelitian benda atau pecahan keramik yang telah ditemukan atau yang telah digali kembali dengan sengaja.

Beberapa ekskavasi yang baru-baru ini dilaksanakan oleh Bidang Arkeologi klasik dibawah pimpinan Dra. Satari dan oleh Bidang Arkeologi Islam yang dipimpin oleh Drs. Hasan Ambary, telah menghasilkan banyak pecahan keramik, lokal maupun asing yang kini diteliti secara mendalam agar situs-situs yang telah digali itu umurnya. dapat ditentukan.

Berhubung studi ini meliputi juga pemakaian barang keramik pada masa silam sampai masa kini, maka kami telah mencoba mengumpulkan data-data5) sambil menghubungkan pecahan-pecahan keramik dengan masalah-masalah sejarah situs-situs tempat penemuannya.

*Terjemahan Kertas Kerja: ”A few observations on the use of Ceramics in Indonesia”, untuk Hongkong Symposium on Trade Ceramics (1978)

1