Halaman:BAPANDUK (Sistem Barter) di Pasar Terapung Lok Baintan Kabupaten Banjar.pdf/17

Halaman ini telah diuji baca

lain dengan kesepakatan bersama mengenai nilai tukar jenis barang satu dengan barang lainnya. Sistem ini dikenal dengan sebutan bapanduk. Barter masih tetap dilakukan hanya antarpedagang. Bagi konsumen yang ingin mendapatkan suatu barang, mereka harus membeli barang tersebut dengan menggunakan uang sebagaimana jual beli yang berlaku secara umum. Istilah bapanduk sendiri sudah jarang terdengar karena yang diketahui hanya tukar-menukar barang antarpedagang. Eksistensi bapanduk patut dipertahankan karena dari cara ini menjadi modal sosial antarpadagang untuk mempertahankan harga dan menjaga keakraban di antara mereka. Dalam menawarkan barang dagangannya, mereka saling menghargai dan tidak saling mendahului, sementara barang dagangan di atas perahu yang mereka sebut jukung saling berimpitan.

Dari uraian di atas, yang menjadi topik dalam buku ini adalah sebagai berikut.

  1. Bagaimana bapanduk sebagai aktivitas ekonomi pada masyarakat di Pasar Terapung Lok Baintan dapat bertahan di Kabupaten Banjar?
  2. Bagaimana dinamika kehidupan bapanduk dalam masyarakat di Pasar Terapung Lok Baintan?

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Berkaitan dengan permasalahan di atas, maka yang menjadi maksud dan tujuan dari kajian di buku ini adalah

  1. untuk mengetahui dinamika kehidupan bapanduk dalam masyarakat di Pasar Terapung Lok Baintan; dan
  2. untuk mengetahui bagaimana bapanduk sebagai aktivitas ekonomi pada masyarakat di Pasar Terapung Lok Baintan dapat bertahan di Kabupaten Banjar.

C. RUANG LINGKUP

Pasar Terapung Lok Baintan merupakan salah satu pasar terapung yang ada di wilayah Kalimantan Selatan. Pasar terapung lain yang terkenal di wilayah Kalimantan Selatan ada di Banjarmasin, yaitu Pasar Terapung Kuin Sungai Barito. Adapun Pasar Terapung Lok Baintan berada di wilayah Kabupaten Banjar. Pasar terapung ini cukup terkenal dan sudah ada sejak zaman pemerintahan Kerajaan Banjar. Sarana transportasi sekaligus tempat berjualan yang digunakan oleh para pedagang adalah perahu yang disebut jukung dalam bahasa Banjar. Kegiatan perdagangan