Halaman ini tervalidasi
Paman Pemakan Tanah
Fajar Rillah Veski
SMA N 1 Situjuh Limo Nagari Kab. 50 Kota
Mendung berarak, hujan turun pada sore berkabut sembilu itu. Penghuni brumah kayu ujung kampung, seakan turut menangis meratap diri, bersama tetesan kilat yang menyelinap di celah dinding pudar nan tampak uzur. Penghuni itu adalah orang-orang yang tak pernah berada pada roda keberuntungan hidup. Debu-debu intimidasi, intervensi, selalu melekat di tubuh yang sesungguhnya tidak lagi mampu menahan kotoran peradaban.
1