Lalu, Mister George pun menyuruh anak itu memperkenalkan dirinya.
“Halo, teman-teman, perkenalkan nama saya, Stephen. Saya pindah ke negara ini karena saya mengikuti kedua orang tua saya yang bekerja di sini. Saya mengharapkan bantuan dan dukungan teman-teman semua agar saya yang masih baru di sini dapat menyesuaikan diri dengan kalian semua,” harap Stephen. “Dan, semoga kalian semua senang dengan kehadiran saya di sini,” lanjutnya.
Sewaktu jam istirahat, Joy dan Ketrin berniat untuk berkenalan langsung dengan teman barunya itu. Mereka melihat Stephen sedang duduk sendiri di taman sekolah sambil membaca buku dengan asyiknya.
“Hai..., sapa Joy dan Ketrin serempak.”
“Boleh, nggak, kita duduk di sini barengan dengan kamu?” tanya Joy.
“Oh, tentu. Silakan,” jawab Stephen.
“Oh, iya, perkenalkan namaku Joy dan ini Ketrin,” kata mereka berdua sambil! memperkenalkan diri.
“Bagaimana perasaanmu bersekolah di sini?” Joy dan Ketrin berbasa-basi.
“Mungkin karena aku baru di sini jadi merasa agak canggung sedikit. Tapi, ini tak kan berlangsung lama, namanya juga kan anak baru. Menjelang terbiasa dengan suasana yang berbeda.”
Sudah empat bulan Stephen bersekolah di Inggris. Dia merasa senang dan cocok sekali dengan teman-teman barunya. Sekarang Stephen memiliki sahabat baru, yaitu Joy dan Ketrin. Mereka bertiga selalu terlihat kompak. Mereka melewati susah dan senang bersama-sama.
Tapi, akhir-akhir ini banyak sekali muncul masalah pada diri mereka bertiga. Joy yang dulunya sering sekali jahil dan kocak, sekarang berubah menjadi anak yang pendiam. Ketrin yang tadinya paling dewasa di antara mereka bertiga, kini sibuk dengan pujaannya. Lalu, Stephen yang bermasalah dengan ayah tirinya.
“Joy..., mana Ketrin, kok dari tadi tidak kelihatan,” tanya Stephen.