Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/100

Halaman ini tervalidasi

102

. . . .Tapi kaoe poenja nama soenggoeh boekan Goud. Ini semoea tida lebih dari djoesta dan tipoe. Kaoe poenja nama Vieuxtemps, sama saja seperti akoe.“

Alfred bitjara pada dokter Jefferson, jang teroes gojang gojang kapalanja jang soeda beroeban, sedang matanja mengawasi segala gerak gerakan dari Clotilde.

„la soeda tjoeri soerat serat dan anakkoe,“ Ia bertreak lagi. „Tapi itoe tida bisa menjega ia masoek dalem pendjara,“

„Bitjara pada ini toean,“ kata Marie. „Tjeritaken se moea padanja. la nanti bikin. segala apa jang perloe.“

Abis itoe Marie lantas tarik Alfred kloear dari itoe kamar.

„Siapa adanja kaoe, toean ? Saorang dari politie?“ Clotilde menanja pada itoe dokter.

„Kaoe boleh pertjaja padakoe, njonja,“ djawab Jefferson, „dan paling baek kaoe ikoet sama akoe.“

„Ikoet sama kaoe? Ka mana ?“

„Boeat bikin proces-verbaal dan ambil kaoe poenja kesaksian. Ini ada perloe dan djoega aken bantoe biki kaoe djadi sabar,“ kata Jefferson lagi.,„Di sini semoea kaoe poenja perkataan perkataan dan pengadoea tida ada goenanja.“

„Apa njonja Goud djoega perijaja akoe gila? kasian itoe njonja! Begimana sanget nanti kemenjeselannja !“

Dokter Jefferson ambil topinja dan menoedjoek pintoe.

„Mari kita pergi, njonja,“ katanja pada Clotild tatkala boedjang soeda boeka itoe pintoe.

„Akoe toenggoe datengnja satoe toean laen,“ kat Clotilde dengen berajal. „Akoe tida mengarti kenap ia belon dateng.“