Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/109

Halaman ini tervalidasi

111

XIV
ROEMAH SAKIT GILA DARI DOKTER JEFFERSON.

„Di mana akoe berada ?“ Clotilde menanja dengen heran tatkala ia masoek dalem satoe kamar besar jang djendelanja pake roedji besi.

Saorang prempoean jang roepanja seperti orang lelaki, lantas dateng padanja. Ia adalah itoe djoeroe rawat.

Clotilde, jang djadi takoet, sabentar memandang pada itoe prempoean dan sabentar lagi pada itoe djendela djendela

„Astaga! di mana akoe berada ?“ ia kata lagi. „Siapa kaoe?“

„Kaoe di sini slamet dan di bawah penilikan baek, njonja,“ dijawab dokter Jefferson, jang doedoek depan satoe medja boender, atas mana ada terletak satoe boekoe besar.

„Astaga!“ kata Clotilde lagi, sedang seloeroeh toeboehnja goemetar. „Roemah apa ini? Djawablah.....Ini..... roemah gila !“

„Sabar, njonja!“ kata itoe dokter dengen soeara keras. „Djangan bikin riboet. Kaloe tida, akoe, sebagi dokter, nanti kepaksa soeroe ini djoeroe rawat bawa kaoe ka kamar laen.“

„Begimana ngeri ini impian !“ Clotilde bitjara lagi sembari gosok gosok matanja. „Tapi ini boekan impian. Semoea ada sabenarnja..... ia soeda bilang pada kaoe, akoe bitjara seperti orang gila. . . . . Tapi akoe tida gila,“ katanja sembari hampirken dokter Jefferson. Tanjalah apa apa padakoe. Preksalah keadaankoe. Akoe tida gila. Ini setan jang beroepa