Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/154

Halaman ini tervalidasi

156

Achirnja ia sampe di pinggir kali, di mana ia moesti naek getek aken sampe di pasisir, di mana ia kira anaknja ada tinggal,

Dalem kamar tempa' menoenggoe dari itoe getek, Clotilde doedoek dan menoenggue, sampe hari soeda siang. Orang orang disitoe meman lang dengen heran pada ini prempoean jang poetjet, jang memake pakean item.

Itoe waktoe ada dingin sekali. Toekang praoe kasian sama itoe prempoean, jang bajar oewanguja dengen goemetar lantaran dingin Demikianlah ia djadi soeroe Clotilde doedoek deket masin. Tatkala Clouide sampe di sebrang, dalem goedang goedang areng orang soeda bekerdja.

Clotilde djalan di sepandjang djalanan djalanan, di mana ada terdiri roemah roemahnja koeli koeli areng, di blakang mana orang bisa liat menara api jang besar.

Kadang kadang Clotilde mengawasi djalan djendela djendela dalem kamar dari itoe roemah roemah. Men-dadak ia pasang koepingnja. Ia denger satoe anak menangis.

Ia djadi goemetar. Rasa girang tertjampoer dengen laen laen lagi, timboel dalem hatinja. Ia kenalin soeara anaknja, jang menangis mentjari iboenja. Ini soeara kloear dari roemah di sebrang itoe djalanan.

Itoe anak adalah Emma.

Sabentar lagi Clotilde berdiri di depan roemahnja satoe koeli areng. Koelinja tida ada. Pagi pagi ia soeda pergi kerdja. Istrinja roepanja djoega tida ada Itoe anak telah djadi bangoen dari tidoernja dan memanggil iboenja. Ia menangis dan mendjerit tida brentinja. Harepan jang ia aken dapet kombali anaknja memberi tenaga dan ketabahan baroe pada itoe iboe. Dengen