Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/161

Halaman ini tervalidasi

163

Rasa bentji djadi timboel dalem hatinja. Tapi ia moesti dapet kepistian, ia merasa perloe aken, terangken ini perkara. Ia poenja pengoeroes kamar dateng. Ini pre npoean memberi salam pada madjikannja dan bantoe si madjikan berpakean.

Marie menanja tentang Jha. Itoe pengoeroes kamar mendjawab, bahoea toean Gud sedari kemaren tida ada poelang. Kagoegoepan dari si madjikan poen ada diliat oleh itoe preimpoean. tapi ia tida brani menanja. Marie pake satoe mantel dan topi dan soeroe pasang kretanja.

Zonder makan Marie naek itoe kreta dan kasi prentah aken pergi ka roemah gila dari dokter Jefferson Ia bersender dalem itoe kreta dan berpikir. Ia poenja doega doegaan djadi lebih tetap.

Achirnja itoe kreta brenti depan pintoe besar dari itoe roemah. Koesirnja lompat toeroen boeniken lontjeng dan kemoedian boeka pintoenja itoe kreta. Marie toeroen, sedeng pintoenja itoe roemah gila diboeka.

Toekang pintoe kasi taoe ia poenja kedatengan pada directeur dari itoe roemah sakit Sigra dokter Jefferson dateng dengen sanget goegoep.

„Njonja“, katanja. „Satoe perkara, jang tida bisa dipertjaja bisa kedjadian telah kedjadian Di mana mana akoe soeda sueroe bikin papreksaan jang teliti....“

„Apatah soeda kedjadian ?“ tanja Marie dengen roepa, jang menoendjoeken ia soeda doega apa jang maoe dibilang oleh itoe dokter.

„Itoe orang sakit, jang kemaren akoe ambil dari roemahmoe, soeda....“

„Soeda lari“

„Apa? Kaoe soeda taoe, njonja.....“

„Tadi malem ia lari.....“