Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/189

Halaman ini tervalidasi

191


Ia berdjabatan tangan dengen Clotilde dan kloear dari itoe kamar.

Sasoeda kasi prenta prenta pada ia poenja pengoeroes roemah, ia brangkat aken mendjalanken kewadjibannja. ltoe pengeoroes roemah sigra bawa makanan pada Clotilde, sebab di waktoe malem poenja pakerdjaan sama itoe kolonel soeda abis. Sabentar lagi Clotilde soeda berada saorang diri sada dalem itoe roemah.

Ia semboeni di blakang djendela dari kamarnja dan memandang di depannja. Di loear masih ada sedikit terang, tapi pelahan pelahan itoe kamar soeda moelai gelap.

Mendadak ia pasang koepingnia.

Soeara dari djaoe sampe di koepingnja. Soeara soeara aneh ada kadengeran. ltoe soeara datengnja dari djoeroesan kali

Clotilde belom bisa kira apa jang menjebabken itoe soeara. Ia tjoema denger djeritan: „Tangkep dia!"

Pastilah ada satoe orang jang lagi dikedjar.

Pada soeatoe saat dateng itoe treakan dari bebrapa pendjoeroe. Mendadak di tikoengan djalanan kliatan satoe agent politie. Roepanja ia ada salah satoe orang jang bikin itoe pengedjaran.

Ini orang orang roepanja telah tida dapet lagi tjari itoe orang jang marika boeroe dari bebrapa pendjoeroe kadengeran treakan: „Tangkep dia!"

Clotilde tida bisa menerangken apa sebab maka itoe waktoe ia merasa sanget takoet. Itoe agent politie, jang masi selaloe djalan. soeda liwat djaoe Koetika itoe kliatan saorang lelaki djongkok di pinggir djalan.